Korban
tewas akibat gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah kini melampaui 21.051,
Jumat (10/2/2023). Sebanyak 17.674 korban meninggal ditemukan di Turki
sementara 3.377 di Suriah.
Para
ahli khawatir jumlahnya akan semakin meningkat. Apalagi hawa dingin yang saat
ini melanda, menghambat pencarian ribuan orang yang masih tertimpa bangunan dan
mengancam nyawa korban gempa lain yang tak memiliki tempat berlindung serta air
minum. "Tim penyelamat mencari korban selamat di lokasi bangunan yang
runtuh dalam kegelapan di kota Adiyaman dengan suhu di bawah titik beku,"
kata lembaga penyiaran Turki dikutip Reuters. "Kami menemukan bibi saya, tapi
bukan paman saya," kata Rania Zaboubi, seorang pengungsi Suriah yang
kehilangan delapan anggota keluarganya, dimuat AFP. "Situasinya sangat
buruk. Dan tidak ada bantuan," kata warga lainnya, Ibrahim Khalil.
Gempa
terjadi Senin di pusat kota Kahramanmaras, Turki, dengan magnitudo 7,8. Dikutip
BBC International, ini disebabkan aktivitas Anatolian Plate (Lempeng Anatolia).
Gempa kemudian disusul dengan gempa lain, di hari yang sama, dengan magnitudo
7,5. Itu diyakini makin menambah jumlah korban jiwa.
Tak
hanya terasa di Suriah, gempa juga menggoyang Mesir, Lebanon, Yordania, Yunani.
Bahkan memicu peringatan tsunami di Italia.
Sementara
itu, kemarahan meningkat atas penanganan bencana oleh pemerintah Presiden Recep
Tayyip Erdogan. Ini karena lamanya tim evakuasi pemerintah datang ke lokasi
korban.
Seorang
pejabat Turki mengatakan bencana itu menimbulkan "kesulitan yang sangat
serius" untuk penyelenggaraan pemilihan yang dijadwalkan pada 14 Mei
nanti. Erdogan diperkirakan akan menghadapi tantangan terberatnya dalam dua
dekade berkuasa. "Dengan kemarahan yang membara atas keterlambatan
pengiriman bantuan dan upaya penyelamatan yang sedang berlangsung, bencana
tersebut kemungkinan besar akan mempengaruhi pemungutan suara jika terus
berlanjut," kata pejabat itu dimuat Reuters.
Perlu
diketahui bencana datang saat ekonomi Turki tidak baik-baik saja. Inflasi masih
tinggi 57,7%. "Jika ada salah penanganan dalam upaya penyelamatan,
masyarakat akan frustasi dan akan ada reaksi pergolakan," ujar pendiri
Cribstone Strategic Macro, Mike Harris, dikutip dari CNBC International.
"Dan
masalah lainnya tentu saja adalah gedung-gedung yang telah runtuh. Sejauh ini
dibangun di bawah kode baru dan pihak berwenang tidak memberlakukan peraturan.
Mungkin ada pukulan serius bagi Erdogan sehingga ia kehilangan kendali atas
narasinya," lanjut Harris.
Temukan artikel menarik
serta informasi mengenai UPVC Bandung, Kusen UPVC, PINTU UPVC, UPVC CONCH,
KUSEN UPVC MURAH, KUSEN UPVC ANTI BOCOR, KUSEN UPVC BANDUNG, UPVC, dan artikel
menarik lainnya di UPVC BANDUNG BY TETA.
Sumber//https://www.cnbcindonesia.com/news/20230210050354-4-412625/korban-tewas-gempa-turki-jadi-21000-warga-marah-ke-erdogan